sumber google.com
Sebuah lubang hitam (black hole) supermasif ditemukan oleh Lembaga
Antariksa AS atau NASA. Diyakini lubang hitam itu sebagai salah satu
galaksi terkecil yang dikenal manusia.
Menurut NASA, lubang hitam supermasif itu terlihat oleh para astronom
yang menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble pada Rabu lalu. Black
hole terlihat saat peneliti menemukan galaksi kecil yang dikenal sebagai
M60-UCD1.
Galaksi kecil itu dilaporkan "mengikat 140 juta bintang dalam
diameter sekitar 300 tahun cahaya, yang hanya 1/500" dari diameter
galaksi Bima Sakti. "Ini adalah obyek terkecil dan teringan yang kita
tahu memiliki lubang hitam supermasif," kata astronom University of
Utah, Anil Seth.
Peneliti percaya ini dulunya adalah galaksi yang sangat besar, dengan
mungkin 10 miliar bintang di dalamnya. Tapi kemudian melintas sangat
dekat dengan pusat galaksi yang lebih besar, M60.
"Dan dalam prosesnya semua bintang dan materi gelap di bagian luar
galaksi terangkat dan menjadi bagian dari M60," Seth menjelaskan. "Itu
mungkin sebanyak 10 miliar tahun yang lalu. Kami tidak tahu."
Akhirnya, benda angkasa itu bergabung dengan pusat M60, yang memiliki
lubang hitam rakasa di dalamnya. Dengan ukuran 4,5 miliar kali massa
matahari. Lebih dari 1.000 kali lebih besar dari lubang hitam supermasif
di galaksi ini.
"Ketika itu terjadi, lubang hitam yang kita di M60-UCD1 bergabung dengan lubang hitam rakasa tersebut," tambahnya.
Dalam wawancara dengan ABC News Australia, Seth menjelaskan
cara kerja lubang hitam. "Sekali Anda berada dalam lubang hitam, bahkan
meski Anda bergerak dalam kecepatan cahaya yang merupakan kecepatan
tercepat di Bumi, Anda tidak bisa keluar darinya."
Keberadaan lubang hitam supermasif sangat langka. Karena kondisi
seperti ini hanya bisa terlihat sebelumnya di galaksi yang lebih besar.
Hal ini mendorong peneliti untuk meyakini bahwa kemungkinan ada banyak
lubang hitam di Bima Sakti sebelumnya.