Sudah bukan waktunya lagi kita menghambur-hamburkan uang untuk
membeli barang mewah dan pergi nongkrong setiap hari demi gengsi. Meski
masih muda, inilah saatnya kita mulai menabung untuk masa depan yang
mapan. Salah satu hal yang perlu kita persiapkan dari sekarang adalah
modal untuk membeli dan memiliki rumah sendiri.
Salah satu cara yang umum untuk punya rumah sendiri adalah mencicil
ke bank lewat skema KPR (kredit kepemilikan rumah). Tapi syarat
mengajukan KPR itu bukan main banyaknya. Apalagi, sebagai anak muda pada
umumnya, pendapatan kita masih belum seberapa. Bank manapun akan sulit
menyetujui permohonan kita jika kita mengajukan aplikasi KPR sekarang.
Namun jangan berkecil hati. Kamu tetap bisa mencicil rumah impianmu
sejak dini. Syaratnya pun tidak ribet, dan modal utamanya hanyalah niat
serta kejujuran hati. Sudah siap mendengar langkah-langkahnya?
1. Berjanjilah untuk tak menghambur-hamburkan gaji. Mulai saat ini, 20% dari pendapatanmu harus disimpan dan tak boleh digunakan.
Tahukah kamu bagaimana orangtua bisa mendidikmu hingga perguruan tinggi? Disiplin menabung! Jika saja kedua mereka hanya berpikir tentang cara memenuhi gengsi saja, uang yang mereka terima telah habis dari dahulu. Jangankan untuk menyekolahkanmu, membeli rumah pun mereka tak akan bisa.
Sebesar atau sekecil apapun tabunganmu nanti, hendaknya kamu dapat
menyisihkan sebesar 20% dari nominal gaji bulanan. Kamu dapat
menabungnya ke bank dengan rekening khusus dan tidak akan kamu campur
dengan rekening untuk biaya hidup atau pengeluaran harian. Bila perlu,
jangan buatkan ATM untuk rekening khususmu itu. Selain ditabung, kamu
juga dapat memilih skema deposito dan investasi lainnya seperti reksadana.
2. Setelah tabunganmu menggunung, putar tabunganmu dengan berinvestasi emas atau logam mulia
Setelah tabunganmu tadi cukup besar, segera konversikan uangmu tadi
untuk membeli emas dengan berat 25 gram. Untuk ini, uang yang kamu
butuhkan kira-kira sebesar Rp. 13.000.000 – 15.000.000. Jangan
mengerutkan dahi dulu. Uang sebanyak itu bisa kamu kumpulkan jika
disiplin menabung 20% pendapatanmu selama 1-2 tahun.
Kenapa kamu harus memilih emas? Jawabannya singkat: stabilitas.
Karena nilai intrinsiknya yang tinggi, harga emas cenderung lebih stabil
daripada nilai tukar mata uang. Ketika situasi suatu negara sedang
tidak stabil dan mempengaruhi nilai mata uangnya, nilai emas tidak akan
terpengaruh secara signifikan. Di akhir hari, apapun yang akan terjadi
pada ekonomi negara atau dunia, tabunganmu akan tetap aman.
Selain itu, kita bisa berasumsi bahwa nilai emas tumbuh sebesar
15-20% per tahun. Sementara nilai properti tumbuh 10-15% per
tahunnya. Artinya, emas yang kamu punya akan lebih cepat tumbuh nilainya
daripada rumah yang kamu incar. Kasusnya akan berbeda jika kamu
tetap menyimpan tabungan dalam bentuk Rupiah. Harga rumah naik jauh
lebih cepat dari nilai tabunganmu. Akibatnya, tabunganmu itu tak akan
pernah cukup untuk membayar DP atau melunasi rumah impianmu.
3. Kumpulkan emas atau logam mulia secara disiplin, sampai kamu menemukan rumah yang nilainya sesuai dengan simpanan logam muliamu itu
Jika investasimu dalam bentuk emas sudah dapat dikatakan
mencukupi, segera survey bursa properti untuk menemukan rumah yang
sesuai dengan nilai simpanan logam muliamu. Carilah lokasi yang bebas
banjir dan memiliki prospek cerah. Misalnya saja strategis dan dekat
dengan jalan raya. Bila memungkinkan, cari juga yang dekat dengan kampus
besar atau pusat pertokoan/perbelanjaan, sehingga harga tawarnya akan
jauh lebih tinggi ketika dijual kembali.
Agar simpanan emasmu itu mencukupi, kamu harus sabar menunggu hingga kira-kira 4-5 tahun. Setelah itu, simpananmu itu dapat digunakan untuk melunasi DP atau uang muka rumah.
4. Melunasi DP hanyalah setengah dari perjuangan. Setelahnya, kamu masih harus disiplin membayar cicilan bulanan.
Ketika sudah bisa melunasi DP rumah dengan simpanan emas yang sudah
kamu kumpulkan bertahun-tahun, jangan sampai merasa terlalu bahagia.
Masih ada cicilan per bulan yang harus kamu bayarkan. Jangan sampai,
setelah bisa melunasi DP rumah pengelolaan keuanganmu jadi kendor dan
kamu jadi ringan membeli aneka keinginan.
“Ah, gampang! Buat lunasin cicilan tinggal sisihin gaji aja tiap bulannya. Bayar deh! Lagipula kemarin aku sudah berhasil mengorbankan gajiku bertahun-tahun. Itu harus diapresiasi. Sekarang aku berhak menyenangkan diri.”
Tapi apakah kamu yakin demikian? Bisa membayar DP saja belum
menjadikan rumah itu sepenuhnya milikmu, lho. Jika gagal melunasinya,
bisa-bisa rumahmu disita. Maka sebelum itu terjadi prioritaskan dahulu
pelunasan cicilan rumahmu.
“Sejak muda harus ditekadkan melunasi cicilan, walaupun berat. Memang dengan gaji yang tidak besar, bisa melunasi cicilan rumah di umur 20-an adalah hal yang tak terbayangkan. Tapi jika sudah dijalani dengan tekad, kita akan tahu mana yang termasuk pengeluaran primer dan pengeluaran sekunder. Saat sudah tua begini hidup jadi lebih tenang.”
-Irma, 45, PNS
5. Bahkan setelah rumah berhasil kamu lunasi, tetap rutinlah menyisihkan 20% gaji. Kamu akan berkeluarga dan kebutuhanmu akan semakin banyak.
Ketika kamu telah berhasil melunasi cicilan rumahmu, tak dapat
dipungkiri hidupmu akan terasa jauh lebih tenang. Beban pun sudah
berkurang. Namun, percayalah akan ada kebutuhan-kebutuhan lainnya yang
lebih besar di masa depan. Suatu saat nanti kamu akan memiliki keluarga
dan anak. Kamu juga memerlukan mobil untuk alat transportasi seisi
keluargamu. Karenanya jangan pernah menghilangkan kebiasaan menyisihkan
uang sebesar 20% dari gajimu. Jangan pula mengosongkan rekening khusus
yang awal mulanya kamu peruntukkan sebagai tabungan membeli rumah.
6. Saat keluargamu sudah semakin besar, rumah pertama bisa kamu jual. Hasilnya bisa digunakan untuk modal membeli rumah yang lebih layak.
Jika kamu sudah berkeluarga, rumah bujangan yang dulu berhasil kamu
lunasi tentu sudah tak layak ditinggali lagi. Kamu harus pindah ke rumah
yang lebih besar, dengan kamar yang lebih banyak. Tenang saja! Ini
bukan mimpi. Sementara kamu masih terus-menerus menyisihkan gaji untuk
rekening khusus rumah, rumah pertamamu dapat dijadikan modal. Dengan
lokasinya yang strategis, mudah dijangkau, dan memiliki prospek cerah,
kamu dapat menjual atau menyewakan rumah pertamamu dengan harga yang
jauh lebih tinggi dari harga belimu dulu. Kamu pun bisa sukses
mendapatkan rumah baru yang lebih layak untukmu dan keluargamu.
Agar langkahmu bisa berjalan sukses, kamu harus mengiringinya dengan
kontrol diri yang baik. Selain niat, kamu harus jujur dan tidak mudah
tergoda membeli hal-hal yang sifatnya hanya gaya hidup. Jangan
terburu-buru bilang tidak bisa. Ayo, dari sekarang dicoba!