Bunga melati dihasilkan oleh sejenis
tanaman semak yang tumbuh hampir di seluruh daratan Asia, Eropa, dan
Afrika. Di Timur Tengah, Eropa, dan Tiongkok, melati sudah sejak lama
dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk mengatasi berbagai macam
penyakit. Sedangkan di Indonesia, bunga melati putih yang juga merupakan
bunga nasional ini banyak digunakan dalam acara-acara adat seperti
upacara pernikahan.
Beberapa Khasiat dan Manfaat Bunga Melati Bagi Kesehatan
Selain dikenal sebagai bunga hias serta
bahan dasar aneka produk kecantikan, bunga melati juga bisa diolah
menjadi obat herbal yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Manfaat bunga
melati bagi kesehatan terutama dikarenakan bunga ini mengandung zat
katekin, sejenis antioksidan langka yang hanya terkandung dalam beberapa
jenis tumbuhan tertentu saja. Manfaat dari bunga melati diantaranya
adalah mengurangi risiko kanker, diabetes, stroke, dan menstabilkan
tekanan darah di dalam tubuh.
- Memberi Efek Relaksasi Parfum yang terbuat dari bahan dasar ekstrak bunga melati bermanfaat sebagai aroma terapi yang dapat memberikan efek rileksasi bagi pikiran. Selain parfum melati, teh melati ternyata juga mempunyai manfaat yang sama. Teh yang terbuat dari daun dan bunga melati memiliki efek seperti obat penenang yang dapat mengurangi detak jantung sehingga pikiran menjadi lebih tenang. Karena fungsinya inilah teh melati sangat cocok dikonsumsi untuk mengusir stres dan mendapatkan mood anda kembali.
- Mengurangi Resiko Kanker Kerongkongan Rutin mengkonsumsi teh melati, terutama teh nonfermentasi terbukti dapat mengurangi risiko terjangkit kanker kerongkongan. Sebuah studi dalam “European Journal of Applied Physiology” menunjukan bahwa orang yang rajin mengkonsumsi teh melati memiliki kemungkinan terserang kanker kerongkongan dua kali lebih rendah daripada yang tidak mengkonsumsi teh melati. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam melati akan mencegah mengendapnya zat karsinogenik yang dapat memicu timbulnya kanker di dalam tubuh.
- Mengurangi Kolesterol Jumlah konsumsi teh melati memiliki perbandingan terbalik dengan risiko terjangkitnya aneka penyakit akibat kolesterol. Seperti yang kita ketahui, kadar gula di dalam darah yang terlampau tinggi akan meningkatkan risiko munculnya berbagai macam penyakit berbahaya seperti stroke, diabetes, dan serangan jantung. Mengkonsumsi teh melati secara rutin akan membantu mengurangi kadar kolesterol di dalam organ hati dan pembuluh darah sehingga terjadinya penyakit akibat kolesterol dapat dihindari.
- Menjaga Kesehatan Kulit Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa bunga melati kini banyak dijadikan sebagai bahan baku produk-produk kosmetik. Anda juga bisa memanfaatkan bunga melati secara langsung untuk perawatan kecantikan. Caranya cukup tumbuk 20-30 kuntum bunga melati dan 10 lembar daun melati, tambahkan sedikit air putih dan air perasan dari satu butir jeruk nipis, aduk sampai rata, kemudian gunakan sebagai masker kulit atau untuk luluran. Masker kulit dari bunga melati ini akan menjaga kulit tetap cerah dan kencang serta membersihkan debu, kotoran, dan minyak yang menempel di permukaan kulit.
- Manfaat Dari Bagian Lain Tumbuhan Melati Air rebusan daun melati dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan pada kulit seperti bisul dan gatal gatal dengan cara merendam bagian tubuh yang terkena penyakit tersebut. Air sari daun melati juga bisa digunakan sebagai obat kumur untuk mengatasi pembengkakan gusi, sariawan, serta sakit tenggorokan. Sementara itu, ekstrak akar tumbuhan melati dapat dimanfaatkan sebagai obat demam, hepatitis, asma, serta berbagai gangguan pernapasan. Akar melati yang ditumbuk juga bisa dijadikan sebagai kompres untuk mengatasi masalah otot dan tulang seperti keseleo, luka lebam, serta patah tulang.
Efek Samping Bunga Melati
Itulah tadi beberapa manfaat dan khasiat
yang bisa kita dapatkan dari bunga melati terutama yang telah diolah
menjadi teh. Namun meskipun kaya akan manfaat bagi kesehatan, teh melati
tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil atau
menyusui. Konsumsi teh melati secara berlebihan akan mengurangi
produksi ASI pada ibu yang sedang menyusui.